![]() |
| Keterangan Gambar : Gambar hanyalah ilustrasi. Bukan yang sebenarnya atau mencoba menyerupai serta memiripkan pada baginda Rasullullah. |
Rasulullah ﷺ adalah
teladan utama bagi umat Islam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal
kesederhanaan. Meskipun beliau memiliki kedudukan sebagai pemimpin umat Islam
dan ditawari kekayaan dunia, Rasulullah ﷺ memilih hidup sederhana.
Kesederhanaan beliau tidak hanya mencerminkan ketakwaan yang tinggi, tetapi
juga menjadi inspirasi bagi umat dalam meraih kebahagiaan sejati yang tidak
diukur dari materi.
Kesederhanaan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan
Sehari-hari
Kehidupan
Rasulullah ﷺ sangat sederhana, baik dari segi tempat tinggal, pakaian, hingga
makanan yang beliau konsumsi. Dalam sebuah hadis, diriwayatkan bahwa Rasulullah
ﷺ tidur di atas tikar kasar yang meninggalkan bekas di tubuh beliau:
_“Pada suatu hari Umar
bin Khattab masuk ke rumah Rasulullah ﷺ dan melihat beliau tidur di atas tikar
kasar. Lalu Umar menangis. Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apa yang membuatmu menangis
wahai Umar?' Umar menjawab, 'Wahai Rasulullah, raja-raja Persia dan Romawi
hidup dalam kemewahan, sedangkan engkau tidur di atas tikar kasar.' Rasulullah ﷺ
menjawab, 'Wahai Umar, tidakkah engkau rela jika kita mendapatkan akhirat
sementara mereka mendapatkan dunia?'”_
(HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadis ini menunjukkan
betapa sederhananya kehidupan Rasulullah ﷺ meskipun beliau memiliki kekuasaan
dan kehormatan. Beliau tidak terpesona oleh gemerlap dunia dan lebih
mengutamakan akhirat sebagai tujuan utama.
Kesederhanaan dalam Makanan dan Pakaian
Dalam
hal makanan, Rasulullah ﷺ seringkali hanya makan secukupnya dan tidak
berlebihan. Ada hari-hari di mana beliau hanya makan kurma dan air, dan dalam
beberapa kesempatan bahkan beliau berpuasa karena tidak ada makanan di
rumahnya. Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan:
_“Keluarga Muhammad ﷺ
tidak pernah kenyang dari roti gandum selama dua hari berturut-turut sampai
beliau wafat.”_
(HR. Bukhari dan
Muslim)
Kesederhanaan ini
mengajarkan bahwa kebahagiaan dan ketenangan hidup tidak tergantung pada
seberapa banyak makanan atau harta yang dimiliki, melainkan dari rasa syukur
dan kedekatan dengan Allah SWT.
Dalam hal pakaian,
Rasulullah ﷺ juga sangat sederhana. Beliau mengenakan pakaian yang sederhana
dan tidak pernah bermewah-mewahan dalam penampilan. Pakaian beliau terbuat dari
bahan yang biasa digunakan oleh orang-orang pada masa itu, dan beliau selalu
bersyukur atas apa yang dimiliki.
Nilai-Nilai Kesederhanaan yang Dapat Kita
Teladani
1. Menjauh dari
Keserakahan
Kesederhanaan
Rasulullah ﷺ mengajarkan umat untuk tidak terjebak dalam keserakahan. Di era
modern ini, banyak orang yang terperangkap dalam gaya hidup konsumtif dan
berlomba-lomba mencari kekayaan yang berlebihan. Namun, kesederhanaan justru
menjadi jalan menuju kebahagiaan yang sesungguhnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
_“Kekayaan bukanlah karena banyaknya harta,
tetapi kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup.”_
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan
merasa cukup, kita dapat terhindar dari sifat tamak dan selalu merasa bersyukur
atas apa yang dimiliki.
2. Mengutamakan Akhirat
di Atas Dunia
Kesederhanaan
Rasulullah ﷺ adalah cerminan dari sikap beliau yang selalu mengutamakan
kehidupan akhirat daripada kesenangan duniawi. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa
dunia ini hanya sementara, sementara kehidupan di akhirat adalah abadi. Allah
SWT berfirman:
_“Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bagianmu di dunia...”_
(QS. Al-Qashash: 77)
Ayat
ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita berusaha di dunia, tujuan utama kita
adalah kebahagiaan di akhirat.
3. Rasa Syukur dalam
Segala Keadaan
Rasulullah
ﷺ selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik ketika dalam kelapangan maupun
kesulitan. Sikap syukur ini membuat beliau merasa cukup dengan apa yang
dimiliki dan tidak terobsesi dengan harta benda. Dalam kehidupan modern, sikap
syukur adalah kunci untuk menjaga ketenangan hati di tengah godaan materialisme
yang berlebihan.
Allah SWT berfirman:
_“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambah (nikmat) kepadamu...”_
(QS. Ibrahim: 7)
Dengan bersyukur, kita akan mendapatkan
keberkahan yang lebih banyak dari Allah SWT.
Mengapa Kesederhanaan Membawa Kebahagiaan?
1. Mengurangi Stres dan
Tekanan Hidup
Hidup
dalam kesederhanaan mengurangi tekanan dan stres yang sering kali muncul karena
tuntutan gaya hidup yang mewah. Rasulullah ﷺ hidup tenang dan damai tanpa harus
mengejar kemewahan dunia. Dalam kesederhanaan, kita dapat lebih fokus pada
hal-hal yang benar-benar penting, seperti ibadah, keluarga, dan membantu
sesama.
2. Meningkatkan
Kualitas Ibadah
Rasulullah
ﷺ selalu menempatkan ibadah sebagai prioritas utama dalam hidupnya.
Kesederhanaan membebaskan hati dari keterikatan pada dunia, sehingga kita bisa
lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah. Allah SWT berfirman:
_“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan
dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di
antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan...”_
(QS. Al-Hadid: 20)
Ayat
ini mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam godaan dunia yang sementara,
dan lebih memprioritaskan akhirat.
3. Membangun Kepedulian
terhadap Orang Lain
Kesederhanaan
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kepedulian terhadap sesama. Beliau senantiasa
berbagi dengan orang lain, meskipun beliau sendiri hidup dalam keterbatasan.
Dengan hidup sederhana, kita lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan lebih
mudah untuk bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan.
Penutup
Kesederhanaan
yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak
bergantung pada harta atau kekayaan duniawi, tetapi pada hati yang penuh rasa
syukur dan kedekatan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan yang semakin
materialistik ini, kesederhanaan adalah jalan untuk meraih ketenangan jiwa,
kebahagiaan yang hakiki, dan ridha Allah.
Semoga kita semua bisa
meneladani kesederhanaan Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
kita tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan abadi di
akhirat. Aamiin.
---
Referensi:
1. Al-Qur'an Surat
Al-Qashash: 77, Al-Hadid: 20, Ibrahim: 7.
2. Hadis Riwayat
Bukhari dan Muslim tentang kehidupan sederhana Rasulullah ﷺ.
3. _Riyadhus Shalihin_
oleh Imam Nawawi.
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar